Berdasarakan pengalaman, karena tempo hari pernah bekerja di industry perbankan hal tersebut atau kejadian diatas bisa di antisipasi . Sebagai nasabah kita harus punya prinsip Administratif, karena ini berkaitan dengan data, bisa data nasabah , atau data keterangan kerja sama antara pihak bank dengan nasabah. Mulai saat ini kita mulai yuk jadi nasabah yang administratif , bagaimana caranaya simak yuk dibawah ini di bawah ini :
1. Kita harus simpan baik-baik ( arsipkan ) apapun data yang berkaitan dengan perbankan seperti buku tabungan , amplop yang berisi kertas nomor PIN ( Personal Identifikasi Number ), PUK ( Personal Unlocking Key , atau pin telepon (beberapa perbankan yang menggunakan ini ) ,kartu ATM. Data diatas harus dijaga, dan menjadi tanggung jawab kita sebagai nasabah.
2. Apapun itu kita harus buat copying dokumen . Sebagai nasabah kita harus inisiatif mengcopying atau menggandakan, data, dokumen yang berhubungan dengan perbankan. Kita ambil contoh , jika lentiku jadi nasabah KPR, dokumen yang harus di gandakan itu seperti akad perjanjian yang sudah di paraf, print out cicilan , bukti setiap pembayaran, kwitansi. Cara menggandakanya bisa dengan photo , scan, atau cukup di copy. Ini saling berkaitan sekali dengan prinsip nomor 1.
3. Hitam diatas putih , hmm ini yang sering di abaikan . Apapun aktivitas kita dengan perbankan itu haruslah selalu ada bukti hitam diatas putih apalagi yang berkaitan dengan kesepakatan. Bahaya kalau hanya lisan tanpa ada bukti otentik atau hitam diatas putih. Jadi jika sewaktu-waktu ada kesepakatan yang tidak sesuai dengan kita , kita bisa ajukan interupsi.
Pihak perbankan sebetulnya sudah sangat administratif namun , kita tidak tahu hal-hal yang tidak diingin kan bisa saja terjadi. Bisa gangguan teknis, atau human eror jadi apa salah nya kita sebagai nasabah harusah memegang prinsip tertib administrasi. Bercermin dari kejadian hilang uang 20 Miliar , itu kejadian yang luar biasa. Seandainya di tabung , harus ada statement atau laporan bulanannya , kalau pun deposito itu harus ada kesepakatan hitam diatas putih bahwa uang itu di depositokan.
Teh nuy informatif bgt iniii, jujur sebelumnya aku ga pernah terpikir buat copying dokumen. Anw makasih untuk sharingnya
BalasHapusiyh teh sin , kalau memang ada urusan perbankan usahakan dokumen kita copy jadi khawatir ilang gitu
Hapusduh aku ga pernah nih copy setap dokumen bank. Jadi kepikiran juga huhu. mulai skg harus bener2 dirapikan nih
BalasHapussemangat teh ya , mencegah aja ini mah
HapusBener juga, aku tipikal orang yang ga terlalu suka nyimpen banyak berkas, maunya dibuang aja gitu klo udah ga terpakai. Heheh.
BalasHapusBaiknya berapa lama sih teh kita filing berkas kaya gitu? sebelum akhirnya kita buang, hehe
contoh aja , kalau ada cicilan tempo nya satu tahun usahakan satu tahun kita arsip , sampai keluar surat lunas hehe
HapusWah sepenting itu ya ternyata menjaga kearsipan dokumen, tapi iya sih kebayang kalau pas butuh lalu kita lalai, pasti pening juga. Baca ini berasa diingatkan
BalasHapussama sama , karena base on pengalaman karena dokumen bisa jadi ribet gitu
HapusIni baru aja terjadi di mertua...untung cepet2 dipelajari dan ditanyakan...sepenting itu soalnya untuk detail admin ya teh
BalasHapusBener ya harus teliti banyak zaman now tuhhh tfs teteh lentiks
BalasHapusbener juga ya teh yang ditulis harus teliti duh jadi degdean
BalasHapusWaah informatif sekali Teh, bener banget ketiga point di atas emang penting banget yaa jadi reminder nih buat aku hehe
BalasHapusSetuju banget. Karena kalo udah ngomongin soal nasabah pasti hubungannya sama uang pr aset kita. Masa kita mau sembarangan ya nyimpen aset. Jd semuanya mesti di simpan baik-baik takut terjadi apa-apa di kemudian hari
BalasHapusBagus banget informasinya teh. Jadi pengingat juga buat ak. Kadang buku tabungan aja lupa dmana
BalasHapusIya ya aku suka ngga kepikiran untuk copy semua dokumen perbankan aku. Thank you remindernya nih,teh
BalasHapusEhh, pernah kerja di perbankan jugak ya Teh, bener yaa reminder banged nich harus ada copy document
BalasHapus